Sosialisasi Implementasi Berusaha Berbasis Risiko PB-UMKU-SPP-IRT

Peserta sosialisasi bersama panitia dan Oleg Yohan anggota DPRD  kota Yogyakarta

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kota Yogyakarta menyelenggarakan  Sosialisasi Implementasi Berusaha Berbasis Risiko PB-UMKU-SPP-IRT bagi pelaku UMKM kota Yogyakarta.

Acara berlangsung di hotel Dafam Fortune jalan Dagen Yogyakarta pada hari Kamis, 19 Mei 2022.

Ada 3 materi yang dipaparkan pada sosialiasi, antara lain Kesiapan Dunia Usaha dengan Berlakunya OSS Berbasis Risiko , Implementasi OSS Berbasis Risiko dan Kesiapan Masyarakat atas Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di kota Yogyakarta.

Pada kesempatan ini Oleg Yohan wakil ketua Komisi B DPRD kota Yogyakarta menyampaikan materi Strategi Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM di kota Yogyakarta.

Latar belakang perlunya strategi bagi UMKM adalah adanya persaingan yang tinggi di bidang kuliner, sedangkan 35% atau 7700 UKM kota Yogyakarta didominasi oleh pelaku UKM kuliner.

Selain itu banyaknya pelanggan yang sudah familiar dengan teknologi berbasis internet.

Potensi membeli makanan melalui online begitu besar, hal ini terbukti dengan banyaknya orang mencari makanan dengan memanfaatkan aplikasi online.

Potensi unggulan terlihat dari persebaran perekonomian di kota Yogyakarta yang didominasi oleh tiga sektor unggulan, yaitu kuliner (35%), kriya (18%), dan fashionn (13%).

Sementara itu, persebaran disektor jasa meliputi jasa arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, fotografi dan musik (16%), film animasi dan video (2%), aplikasi dan pengembangan game (5%), penerbitan (4%), periklanan (2%) dan senirupa (4%). 

Sumber :Data Indonesia Dialogue Service Council (2017)

Digitalisasi menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk bertahan dimasa pandemi sekaligus pemulihan ekonomi kota Yogyakarta yang berbasis kerakyatan dan berlokomotif pada sektor pariwisata.

Gandeng gendong juga menjadi strategi pemerintah kota Yogyakarta untuk mengangkat UMKM.

Konsep 5K yang diusung gandeng gendong antara lain Kampung sebagai basis pelaksanaan dan pengembangan program, Kampus sebagai pendukung bagi penguatan SDM pelaku UMK melalui research dan development, Pemkot sebagai perumus kebijakan perencanaan, dan monev pelaksanan program, Korporat sebagai penggunaan dan pengembangan produk lokal, promosi dan fasilitasi, Komunitas sebagai tempat konsolidasi inter dan antar komunitas bagi pelaksanaan program sosialiasi.

DPRD kota Yogyakarta berkomitmen mendukung UMKM melalui :

  • Penganggaran untuk pelatihan teknis dan pendampingan UKM
  • Mendukung OPD teknis untuk menumbuhkan sentra UKM
  • Mendukung pendampingan ahli dalan upaya perbaikan produksi dan pemsaran UKM
  • Menjalin kemitraan dan bersinergi dengan unsur 4 yang lain (program gandeng gendong)
  • Ikut serta terlibat dalam pengawasan pembinaan UKM

 

Posting Komentar untuk "Sosialisasi Implementasi Berusaha Berbasis Risiko PB-UMKU-SPP-IRT"